Menggagas Wisata Kerajinan Jepara
JEPARA dikenal sebagai kota kerajinan. Selain mebel ukir yang sangat mashur itu, kota ini juga mempunyai banyak industri kerajinan yang berbasis pada home industry. Di antaranya adalah industri kerajinan keramik, anyaman rotan dan bambu, perhiasan monel atau stainless steel, tenun ikat, serta kerajinan relief dan patung.
Beragamnya jenis kerajinan tersebut mendatangkan kontribusi ekonomis yang cukup signifikan bagi masyarakat dan pemerintah Kabupaten Jepara. Sebagian besar warga Jepara menggantungkan penghidupan mereka—baik langsung maupun tidak langsung—dari sektor ini. Tak pelak, industri kerajinan menjadi tulang punggung perekonomian Kabupaten Jepara.
Selain manfaat pada sisi ekonomis, keberadaan kerajinan tersebut juga dapat dipandang sebagai sebuah fenomena seni dan kultural. Dia adalah produk budaya hasil karya masyarakat lokal yang mempunyai nilai-nilai, estetika, dan filosofi tersendiri. Keberadaannya merepresentasikan etos kerja, ketekunan, serta cita rasa seni nenek moyang bangsa Indonesia.
Di tengah gempuran kuat arus globalisasi seperti sekarang, aset-aset bangsa yang berbasis pada kebudayaan lokal menjadi elemen yang sangat penting untuk membangun citra, karakter, dan identitas bangsa di mata Internasional. Berpijak dari itu, pelestarian kekayaan nasional berupa benda-benda kerajinan menjadi hal yang tak dapat ditawar lagi. Langkah pertama pelestarian ini dilakukan melalui pengenalan produk kerajinan tersebut kepada generasi muda, khususnya pelajar.
Dalam hal ini penulis mempunyai sebuah konsep, yang dalam konteks Kabupaten Jepara dirumuskan sebagai “Wisata Kerajinan Jepara.” Konsep tersebut berupa paket study tour yang akan mengunjungi sentra-sentra kerajinan yang terdapat di Kabupaten Jepara. Di sana peserta diperkenalkan kepada produk-produk kerajinan hasil karya masyarakat setempat dengan berbagai seluk-beluknya, termasuk cara pembuatannya. Perjalanan tersebut hendaknya dikemas dalam bentuk pariwisata yang rekreatif dan menghibur, sehingga tidak menjenuhkan para peserta.
Dari perjalanan itu peserta dapat memeroleh pengetahuan secara langsung atas produk-produk kerajinan hasil karya masyarakat lokal Jepara. Dengan pengetahuan ini diharapkan akan timbul kesadaran dalam diri mereka untuk mengapresiasi, menghargai, serta melestarikan dan mengembangkan kekayaan tersebut di waktu mendatang. Pada gilirannya, diharapkan hal ini akan memacu peserta untuk meneladani semangat berkreasi yang telah dicontohkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia.
Untuk mewujudkan itu semua dibutuhkan peran berbagai pihak, khususnya pemerintah kabupaten dan instansi-instansi bawahannya. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berperan menyediakan pemandu profesional yang mengerti secara mendalam atas historisitas dan kekayaan-kekayaan budaya-kerajinan Kabupaten Jepara. Sementara Dinas Pendidikan merekomendasikan sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Jepara untuk mengikuti program tersebut.
Ini semua dilakukan sebagai wujud kecintaan dan komitmen kita atas kelestarian budaya bangsa yang khas. Jangan sampai negara lain mengklaim kepemilikan atas aset-aset tersebut hanya karena kita lalai merawat dan melestarikannya. Jangan sampai ini terulang kembali! [*]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar