TATKALA Nabi Adam As. bersama Siti Hawa sampai di surga, mereka
melihat ranjang pengantin dari mutiara yang dilengkapi dengan 700 kursi dari
mutiara merah dan di atasnya terdapat selimut dari sutra. Lalu malaikat berkata,
“Wahai Adam dan Hawa, mendekatlah ke sini.”
Turunlah mereka berdua lalu duduk di atas pelaminan. Kemudian
didatangkan kepada mereka dua dompol anggur yang setiap dompolnya sepanjang
kira-kira perjalanan satu hari satu malam. Mereka makan dan minum berpesta ria
di pertamanan surga. Jika Nabi Adam As. ingin bersenggama bersama Hawa, maka
mereka masuk ke sebuah kubah yang terbuat dari mutiara dan batu zabarjad dan
dipasanglah korden-korden sutra. Jika Siti Hawa berjalan maka di belakangnya
diiringi para bidadari yang sangat banyak.
Ibnu Sunni mengatakan bahwa buah surga yang pertamakali
dimakan Nabi Adam As. adalah buah bidara. Sedangkan Ibnu Abbas Ra. mengatakan
bahwa buah yang pertamakali mereka makan adalah anggur. Dan yang terakhir
mereka makan adalah buah jagung atau gandum, seperti penjelasan yang akan
datang.
Di dalam surga mereka minum arak surga. Jika mereka
meminumnya maka diliputi penuh kebahagiaan. Barangsiapa yang mencoba meminum
arak dunia maka ia tidak bisa mencicipi minuman arak surga.
Wahb bin Munabbih berkata, “Petani jagung dan gandum akan
senantiasa menghadapi kepayahan dan kerepotan sejak dari menanamnya, menuainya
hingga menjadikannya tepung. Karena jagung dan gandum adalah makanan yang
pertamakali dimakan atas kemaksiatan.”
Dalam riwayat lain diceritakan bahwa sesungguhnya yang
pertamakali dimakan oleh orang-orang mukmin di surga adalah buah anggur.
Sedangkan an-Naisaburi berkata bahwa yang pertamakali dimakan adalah hatinya
ikan penyangga bumi, yang dengannya penduduk surga tahu masa berakhirnya dunia.
[*]
Kisah ini dikutip dari Fanspage “Dukung NU
Mendirikan TV NU Nusantara” yang disadur dari Kitab “Bada-i’ az-Zuhur fi
Waqa-i’ ad-Duhur” Karya Al-Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abubakar
As-Suyuthiy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar