Kisah Nabi Adam 'Alaihissalam (7): Ketika Adam As. Melepas Masa Lajangnya

TATKALA Nabi Adam As. turun dari mimbar, beliau pun duduk di antara para malaikat. Lalu Allah Swt. menidurkannya, karena tidur sebagai istirahatnya badan. Dalam tidurnya Nabi Adam As. melihat Siti Hawa sebelum diciptakannya. Langsung jatuh hatilah Nabi Adam As. padanya. Maka diciptakanlah Siti Hawa oleh Allah Swt. dari tulang rusuk Adam As. bagian kiri.
Allah menciptakan Hawa sama bentuknya dengan Nabi Adam, hanya lebih dipercantik. Dan kecantikannya melebihi 1000 bidadari. Maka secantik-cantiknya wanita adalah Siti Hawa berikut keturunannya sampai dihari kiamat. Siti Hawa memiliki 700 ikatan pada rambutnya dengan tinggi badan sama dengan Nabi Adam As. (60 dzira’). Lalu Allah Swt. memberinya gelang dan perhiasan dari surga yang berkilau melebihi kilauan mentari.
Setelah itu Nabi Adam As. pun terbangun. Tiba-tiba Siti Hawa sudah berada di sampingnya. Terheran, kagum, dan langsung jatuh cinta Adam As. padanya. Syahwat pun merasuki Nabi As. Lalu diwahyukan pada Nabi Adam As., “Janganlah engkau lakukan sehingga engkau mendatangkan maharnya.” Nabi Adam As. bertanya: “Apa mahar (mas kawin)nya?” Allah Swt. berfirman, “Aku mencegah kalian dari pohon gandum, janganlah kalian makan pohon itu. Itulah yang menjadi maharnya.”
Riwayat lain mengatakan bahwa Allah Swt. berfirman, “Berikanlah dia maharnya.” Nabi Adam As. kemudian bertanya, “Apa maharnya?” Allah Swt. berfirman, “Bacaan shalawat kepada Nabi-Ku dan Kekasih-Ku Muhammad.” Lalu Adam As. bertanya: “Siapakah Muhammad itu?” Allah Swt. berfirman, “Dia adalah anak cucumu nanti, dan dia adalah penutup para Nabi. Andai bukan karena dia niscaya Aku takkan ciptakan makhluk.”

Kisah ini dikutip dari Fanspage “Dukung NU Mendirikan TV NU Nusantara” yang disadur dari Kitab “Bada-i’ az-Zuhur fi Waqa-i’ ad-Duhur” Karya Al-Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abubakar As-Suyuthiy.

Tidak ada komentar: