Kerja Keras

“KERJA KERAS ADALAH ENERGI KITA.” Demikianlah tagline sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam tayangan iklannya, perusahaan itu menggambarkan bahwa kemajuan yang dicapai Indonesia saat ini berkat energi yang digali dari alam. Demikian juga kemajuan yang dicapai perusahaan tersebut, tidak lain karena sebuah “energi”, yaitu kerja keras. Kerja keras yang dilakukan oleh perusahaan membuahkan kemajuan yang sekarang dapat kita saksikan bersama.

Memang, kemajuan dalam hal apapun tak akan dapat terwujud tanpa melalui ketekunan dan kerja keras. Bekerja dengan keras berarti kita melakukan suatu pekerjaaan dengan penuh kesungguhan dan tanpa mengenal putus asa. Segala potensi yang kita miliki, baik tenaga maupun pikiran, kita kerahkan sepenuhnya untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Sejarah mencatat bahwa kemajuan yang dicapai oleh masyarakat Jepang disebabkan usaha keras mereka. Dalam waktu yang relatif singkat setelah negara itu kalah oleh Sekutu pada Perang Dunia II, mereka bangkit membangun perekonomian mereka. Hasilnya, Jepang sekarang menjadi salah satu negara terkaya di dunia, dan memiliki teknologi yang sangat maju.

Contoh lainnya adalah Thomas Alva Edison. Penemuan fenomenalnya berupa lampu pijar tidaklah datang begitu saja. Dalam melakukan risetnya, dia sangat tekun dan bekerja dengan keras tanpa kenal putus asa. Setiap percobaan yang tidak berhasil dia anggap sebagai ilmu baru yang memperkaya pengetahuannya. Akhirnya dia pun berhasil mewujudkan keinginannya menciptakan lampu pijar. Kini, kita yang hidup setelahnya bisa menikmati hasil kerja kerasnya.

Dalam kehidupan ini, kita tentu mempunyai keinginan dan cita-cita. Dan tentunya kita sangat berharap cita-cita itu dapat terwujud, bukan? Bagaimana cara mewujudkannya? Tidak ada jalan lain selain kerja keras! Bekerja keras meniscayakan kita untuk tidak bermalas-malasan.

Ibarat kita hendak bepergian ke Jakarta, dan kita telah mempunyai sebuah kendaraan. Tentu kendaraan itu tak akan bisa berjalan dan mencapai Jakarta jika kita tidak mengisinya dengan bahan bakar berupa bensin. Demikian juga kita yang mempunyai keinginan dan cita-cita.

Tuhan telah membekali kita "kendaraan" berupa anggota tubuh yang lengkap dan pikiran yang sempurna. Namun apabila bekal tersebut tidak kita maksimalkan dengan bekerja dan berpikir keras, apakah cita-cita bisa tercapai begitu saja? Tentu tidak. Cita-cita hanya akan terwujud jika kita berusaha dengan tekun dan keras. Dengan demikian kerja keras dapat diibaratkan sebagai bahan bakar atau energi yang akan menggerakkan kita untuk menggapai cita-cita.

Ya, kerja keras dan ketekunan memang energi kita. Energi untuk mewujudkan keinginan dan cita-cita. [*]

Tidak ada komentar: