AIR merupakan sumber daya alam yang berperan sangat vital bagi kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Tumbuhan memerlukan air sebagai sumber sari-sari makanannya. Demikian juga hewan, membutuhkan air untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Manusia pun demikian, sangat memerlukan air bukan saja untuk memenuhi kebutuhan pokoknya (minum), melainkan juga untuk menunjuang kebutuhan-kebutuhan sekundernya, seperti mandi, mencuci, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya. Keseharian manusia hampir tak bisa dipisahkan dari yang namanya air.
Di sisi lain, bumi tempat manusia dan mahluk hidup lainnya
tinggal, sebagian besar permukaannya diselimuti oleh air. Data dari WWF menyebutkan bahwa jumlah
air terbesar terdapat di laut, yakni sebesar 97 persen. Sedangkan 3 persen sisanya adalah
air tawar yang kita gunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Dari 3
persen air tawar tersebut, dua pertiganya adalah gletser dan es di kutub yang
berfungsi menstabilkan iklim global. Hanya sepertiga saja, dari 3 persen
tersebut, air tawar yang dapat dimanfaatkan oleh sekitar 7 milyar manusia di
dunia (www.wwf.or.id).
Air yang dapat dimanfaatkan untuk konsumsi manusia itu
disebut sebagai air bersih. Air bersih ini tersimpan di dalam tanah dan dapat
keluar secara alamiah melalui mata air, serta sumur-sumur yang digali oleh
manusia. Di samping itu, air hujan juga dapat dimanfaatkan oleh manusia,
meskipun kualitasnya tak sebagus air tanah.
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan air bersih semakin meningkat. Air bersih diperlukan manusia tak hanya untuk konsumsi perorangan dan rumah tangga, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan industri, pertanian, d.l.l. Dengan pesatnya perkembangan industri tersebut, maka kebutuhan akan air bersih juga meningkat. Demikian juga massifnya pertumbuhan penduduk, secara otomatis akan meningkatkan keperluan terhadap air bersih.
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan air bersih semakin meningkat. Air bersih diperlukan manusia tak hanya untuk konsumsi perorangan dan rumah tangga, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan industri, pertanian, d.l.l. Dengan pesatnya perkembangan industri tersebut, maka kebutuhan akan air bersih juga meningkat. Demikian juga massifnya pertumbuhan penduduk, secara otomatis akan meningkatkan keperluan terhadap air bersih.
Semua itu tentu harus diimbangi dengan ketersediaan air bersih
yang cukup. Sayangnya, meskipun air termasuk sumber daya alam yang jumlahnya
cukup banyak, namun seiring besarnya peningkatan kebutuhan terhadapnya maka
lambat laun cadangan air bersih tentu akan berkurang. Belum lagi pencemaran
terhadap air bersih oleh limbah-limbah industri, membuat air bersih yang
mulanya layak konsumsi menjadi tak layak dikonsumsi. Gejala-gejala ini telah banyak kita temukan di
berbagai belahan dunia secara merata dan massif. Semua itu tentu saja akan
mengancam kelestarian alam, dalam hal ini adalah ketersediaan air bersih. Kelangkaan
air bersih merupakan ancaman serius terhadap keberlangsungan kehidupan manusia.
Sebab, kehidupan mempersyaratkan ketersediaan air yang cukup. Maka dengan nihilnya
air, berarti keseimbangan dalam kehidupan akan terancam pula.
Bertolak dari hal itu, kita memerlukan beberapa langkah
vital sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikan air dalam kehidupan kita. Langkah-langkah
dimaksud dirumuskan dalam tiga kategori, yaitu: hemat dalam penggunaan air, menjaga
keseimbangan alam yang terkait dengan air, serta pendayagunaan dan inovasi teknologi.
Upaya
pertama berupa hemat dalam menggunakan air. Ini berarti kita
menggunakan air dalam keseharian kita dengan secukupnya dan tidak berlebihan. Penghematan
air merupakan upaya antisipatif yang meskipun kelihatannya sepele namun berperan
sangat penting. Sebab, jika upaya ini dilakukan secara kompak dan massif oleh
sebagian besar manusia di berbagai belahan dunia, maka dampaknya akan sangat
luar biasa. Penghematan air dalam keseharian dapat dilakukan dengan cara menggunakan
air secara secukupnya ketika mandi, mencuci pakaian, mencuci perabot rumah
tangga, mencuci kendaraan, d.l.l.
Upaya
kedua adalah menjaga keseimbangan alam yang terkait dengan air. Ini
antara lain dapat dilakukan dengan cara menghindari pencemaran terhadap sumber
daya air, misalnya tidak membuang sampah-sampah berbahaya dan limbah industri
yang tidak aman ke sungai. Di samping itu, upaya menjaga kelestarian air juga
dapat dilakukan dengan cara menanam sebanyak-banyaknya pohon dan membuat sumur-sumur
resapan. Keduanya merupakan upaya untuk menampung air hujan dan menyimpannya di
dalam tanah. Sebab, secara alami pohon dapat menampung air melalui
akar-akarnya. Sedangkan pembuatan sumur resapan merupakan cara buatan untyuk
menampung kelebihan air hujan yang berada di permukaan tanah. Dalam hal pembuatan
sumur resapan, selain berfungsi sebagai media penyimpanan air, juga dapat berfungsi
sebagai pencegah banjir.
Upaya
ketiga untuk menjaga kelestarian air adalah dengan membuat inovasi
teknologi. Dalam hal ini, selayaknya kita dapat membuat perangkat teknologi
yang dapat mengubah air laut yang asin menjadi air bersih yang layak konsumsi. Jika
ini dapat dilakukan, maka tak akan ada lagi cerita manusia yang kekurangan air
bersih. Sebab, dengan adanya cadangan air laut yang sangat melimpah, jika kita
dapat merekayasanya melalui inovasi teknologi, maka air yang semula asin itu
dapat diubah menjadi tawar dan layak konsumsi untuk memenuhi kebutuhan manusia
di berbagai belahan dunia.
Upaya ini memang memerlukan serangkaian penelitian yang cermat
serta membutuhkan biaya yang besar. Namun, sebagai manusia yang dibekali dengan
intelejensia yang tinggi, maka tak menutup kemungkinan hal itu bisa diwujudkan.
Dan nampaknya hal ini telah terbukti dengan berbagai penemuan teknologi di Jepang
yang dapat mengubah air laut yang asin menjadi air tawar yang dapat dikonsumsi
oleh manusia. Penemuan teknologi semacam ini selayaknya bisa diadopsi oleh negara-negara
lain, terutama yang kekurangan air bersih. Dalam konteks ini, PBB sebagai
lembaga dunia seharusnya turut mendorong dan membantu upaya-upaya itu.
Demikianlah beberapa upaya untuk menjaga dan melestarikan
air dalam kehidupan manusia. Kita sebagai individu dapat berpartisipasi antara
lain dengan hemat dalam menggunakan air dalam keseharian kita. Jaga dan
lestarikanlah air, karena dia merupakan sumber kehidupan. Dengan menjaga air, berarti
kita turut menjaga keberlangsungan kehidupan. Menjaga air, menjaga kehidupan.
[*]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar