Kisah Nabi Adam 'Alaihissalam (5): Ruh Pun Menolak untuk Masuk Saat Penciptaan Adam a.s.

IBNU Abbas Ra. berkata lagi, “Ketika Allah Swt. hendak meniupkan ruh pada jasad Adam As., maka Allah mengutus ruh itu agar masuk pada tubuh Adam dari kepala. Sehingga kepala dinamakan juga yafukha.” Awalnya ruh tersebut menolak, enggan untuk masuk dan mengadu pada Allah, “Wahai Tuhan, bagaimana mungkin saya masuk pada tempat yang gelap.”
Lantas Allah Swt. memanggilnya 3 kali, tapi ruh tidak menghiraukan-Nya. Hingga akhirnya dimasukkanlah ia ke dalam jasad Adam As. secara paksa. Allah berfirman padanya, “Andai engkau mau masuk dengan tulus niscaya ketika keluarmu juga tulus. Tetapi Ilmu-Ku sudah tertera sejak zaman azali bahwa engkau masuk secara paksa, maka saat keluar pun harus dipaksa.”
Disaat ruh masuk pada ruang otak, ia berputar-putar sampai 100 tahun. Lalu turunlah ia ke dua mata sehingga bisa melihat, lalu dilihatlah pada jasadnya yang masih berupa bongkahan batu bata. Kemudian ruh turun ke lubang hidung, bernafaslah ia menghirup udara dan bersin.
Lalu ruh pun turun ke mulut dan lisan, saat itu Allah mengilhamkan kepadanya untuk memuji. Akhirnya berkatalah lisan, “Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin” (segala puji milik Tuhan semesta alam). Allah pun menjawab: “Yarhamuka Rabbuka Ya Adam Hadza Laka Walidzurriyyatika.” (Tuhanmu merahmatimu wahai Adam. Ini utukmu dan anak-cucumu). Dari sini maka disunnahkan untuk mendoakan orang yang bersin. Dalam riwayat lain dikatakan bahwa ketika Nabi Adam As. memuji Allah Swt. (hamdalah), maka Allah Swt. menjawab, “Karena inilah Aku ciptakan engkau wahai Adam.”
Lalu ruh itu turun lagi ke dada, tulang rusuk dan perut. Maka Adam As. pun dapat melihat ruh itu terus berpindah-pindah. Setiap kali ruh itu pindah, maka jadilah daging, tulang, ruh dan darah. Disaat ruh sudah sampai di lutut maka Adam As. tergesa-tega untuk berdiri tapi tidak mampu. Maka Allah Swt. Berfirman, sebagaimana dalam QS. al-Anbiya’ ayat 37, “Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa.”
Dan tatkala ruh sudah merata ke seluruh jasad, maka Adam As. bisa bergerak, berdiri tergontai dan sempurnalah ciptaan Allah dengan izinNya, Dzat Yang Mahamenghidupkan tulang-tulang yang telah hancur. [*]

Kisah ini dikutip dari Fanspage “Dukung NU Mendirikan TV NU Nusantara” yang disadur dari Kitab “Bada-i’ az-Zuhur fi Waqa-i’ ad-Duhur” Karya Al-Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abubakar As-Suyuthiy.

Tidak ada komentar: