Pengantar Tasawuf (5): Tasawuf Filosofis

TASAWUF filosofis adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan visi mistis dan visi rasional para penggagasnya.  Tasawuf ini mulai muncul dengan jelas sejak abad keenam hijriyah.  Tasawuf jenis ini bercampur dengan sejumlah ajaran-ajaran filsafat di luar Islam, seperti dari Yunani, Persia, India, dan agama Nasrani. Ciri umum tasawuf ini adalah kesamar-samaran ajarannya. Mereka sering mendapat kritikan dari para fuqaha’, karena pendapat-pendapat mereka yang dinilai bertentangan dengan aqidah Islam.
Obyek yang menjadi perhatian para sufi aliran ini adalah: Pertama, latihan rohaniah dengan rasa, intuisi, serta introspeksi diri yang timbul darinya. Kedua, iluminasi atau hakikat yang tersingkap dari alam gaib. Ketiga, peristiwa-peristiwa dalam alam atau kosmos yang berpengaruh terhadap berbagai bentuk kekeramatan dan keluarbiasaan. Keempat, penciptaan ungkapan-ungkapan yang pengertiannya sepintas samar-samar (syatahiyyat).
Mengenai latihan maqam (tingkatan), hal (keadaan), serta dzawq (rasa) yang ditimbulkannya, para sufi-filosof ini sependapat dengan para sufi sebelumnya. Sedangkan mengenai iluminasai (tersingkapnya hakikat realitas yang wujud), mereka melakukan latihan rohaniah dengan mematikan kekuatan syahwat, serta menggairahkan roh dengan jalan menggiatkan dzikir. Ibnu Khaldun menolak pendapat mereka tentang kesatuan wujud. Menurutnya, kekeliruan pendapat ini timbul dari kekeliruan interpretasi tentang kefanaan. Namun tentang hal kekeramatan ia sependapat dengan mereka.
Para sufi-filosof ini memandang peristiwa alam berlandaskan ilmu khusus mereka sendiri, yaitu ilmu tentang rahasia nama serta huruf. Dalam beberapa hal, para sufi-filosof ini lebih unggul dibanding para sufi pada umumnya. Keunggulan itu antara lain: pertama, mereka adalah teoritisi yang baik tentang wujud. Kedua, kelihaian mereka tentang simbol-simbol yang tidak bisa dipahami dengan mudah oleh orang lain di luar mereka. Ketiga, kesiapan mereka yang sungguh-sungguh terhadap diri sendiri dan ilmunya. [*]

Artikel ini disarikan dari buku Sufi dari Zaman ke Zaman: Suatu Pengantar tentang Tasawuf,” yang ditulis oleh Dr. Abu al-Wafa' al-Ghanimi al-Taftazani. Buku ini merupakan terjemahan dari judul asli Al-Madkhal ila al-Tashawwuf al-Islamiy.

Tidak ada komentar: